25.12.10

Too Much of Something is Never A Good Thing


Terlalu banyak tugas, saya tidak suka.
Terlalu banyak ujian, saya tidak suka.
Terlalu banyak berdiam diri, saya tidak suka.
Terlalu banyak bermain, saya juga tidak suka.

Hidup itu harus seimbang antara bermain dan belajar. Yang sudah pasti sulit adalah membuat keduanya menjadi seimbang. Berhenti mengeluh dan jalani kehidupan dengan senyuman! :)

23.12.10

Recent Thoughts

“Mau sampe kapan gak bisa ngatur waktu?”
“Multitasking itu harusnya udah wajib bisa!”
“Wow, ternyata begini toh rasanya…”
“Kalo sukses melakukan suatu kewajiban, itu bukan prestasi namanya, tapi emang udah seharusnya begitu. Bedain dong.”
"Usaha berbanding lurus sama hasil, jadi harus ikhlas."
"Masih ngerasa tenang ada di kapal yang gak tau tujuannya kemana? Tentuin tujuan sendiri woi!"
"Bersyukur atas apa yang lo dapet dan punya. Jangan ngeluh!"
"Andai saja setiap orang mengamalkan isi buku PPKn ketika mereka SD, tentu..."

21.8.10

Apakah Hidup Perlu Dimaknai?

Menurut pendapat saya, hidup perlu dimaknai. Mengapa hidup perlu dimaknai? Karena hidup hanya sekali dan bahkan kita tidak dapat mengulang sedetik pun waktu yang telah kita lalui. Sehingga kita perlu memaknai hidup bahkan dalam tiap detiknya.
Kehidupan merupakan sebuah perjalanan yang harus kita lalui di dunia ini. Detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari, hingga tahun demi tahun kehidupan akan terus berjalan dan akan berhenti hingga ajal menjemput.
Setiap detik yang kita lewati dalam kehidupan tentunya memberikan kesan yang berarti bagi kita. Setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan, baik peristiwa bahagia maupun peristiwa yang menyedihkan juga memberikan kesan mendalam pada diri kita.
Sudah barang tentu, kita tidak ingin waktu dalam hidup ini terbuang percuma. Semua harus dimaknai agar kita berguna di kehidupan ini. Tidaklah bermakna hidup seseorang apabila ia tidak bermanfaat bagi orang tuanya, keluarganya, teman-temannya, dan lingkungannya.
Kita tidak mungkin mengulang waktu dalam kehidupan, bahkan sedetikpun tak bisa. Apabila waktu telah melampaui kita, maka kita tidak akan melalui waktu yang sama untuk kedua kali. Segala sesuatu akan menjadi terlambat dilakukan apabila kita tidak segera bangkit dan sadar untuk memaknai hidup. Untuk itulah, setiap perbuatan yang kita lakukan harus bermakna dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan tempat kita berada.
Alasan lain mengapa kita perlu memaknai hidup adalah agar kita dapat mengenang semua kenangan indah kehidupan kita nantinya. Semua kenangan indah akan dapat kita ingat apabila kita selalu memaknai hidup. Tentunya, kita semua ingin memiliki kenangan indah dalam kehidupan, bukan? Untuk itulah hidup perlu dimaknai.
Hidup perlu dimaknai sedini mungkin. Sebaiknya hal tersebut kita lakukan sejak kita mulai menentukan arah kehidupan kita masing-masing. Ketika kita sudah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik bagi diri kita. Karena mulai saat itulah kita “memegang kendali”  perjalanan hidup kita masing-masing. Tidak lagi ditentukan oleh orang tua ataupun orang lain dalam hidup kita.
Bagaimana cara memaknai hidup? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam memaknai hidup. Pertama, isi kehidupan kita dengan hal-hal atau kegiatan yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan sekitar. Tidak dengan melakukan kegiatan yang menyia-nyiakan hidup kita sendiri. Sadari minat dan bakat yang kita miliki, lalu ikutlah kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan minat dan bakat kita tersebut.
Hal kedua yang dapat kita lakukan adalah dengan berteman atau bergaul dengan banyak orang agar dunia atau pandangan kita terbuka lebar. Bertemu dengan banyak orang akan membuka mata kita akan luasnya dunia ini. Perbedaan warna kulit, karakter, dan lain sebagainya yang dimiliki setiap orang akan membuat kita tahu bahwa masih banyak orang lain diluar lingkungan nyaman kita yang memiliki nasib yang berbeda dengan kita. Sehingga dapat menimbulkan kepekaan sosial yagn cukup tinggi. Kita hidup hanya sekali, maka itu maknailah hidup kita dengan berkenalan dan berteman dari berbagai suku, ras, dan agama tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.
Selanjutnya, yang dapat kita lakukan dalam memaknai hidup ini adalah dengan meyakini setiap tindakan yang kita kerjakan tanpa pernah menyesalinya. Segala tindakan yang pernah kita lakukan adalah apa yang kita yakini. Maka itu, jangan pernah menyesali segala keputusan atau tindakan yang pernah dibuat. Apabila kita telah melakukan kesalahan karena keputusan atau tindakan tersebut di waktu sebelumnya, maka cobalah untuk memperbaiki kesalahan itu di waktu selanjutna. Karena manusia tak pernah luput dari kesalahan. 
*sebuah tulisan yang dibuat dalam rangka mengikuti kegiatan SKETSA 2008.

15.8.10

Five For Fighting - Superman


I can’t stand to fly
I’m not that naive
I’m just out to find
The better part of me

I’m more than a bird...i’m more than a plane
More than some pretty face beside a train
It’s not easy to be me

Wish that I could cry
Fall upon my knees
Find a way to lie
About a home I’ll never see

It may sound absurd...but don’t be naive
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed...but won’t you concede
Even heroes have the right to dream
It’s not easy to be me

Up, up and away...away from me
It’s all right...you can all sleep sound tonight
I’m not crazy...or anything...

I can’t stand to fly
I’m not that naive
Men weren’t meant to ride
With clouds between their knees

I’m only a man in a silly red sheet
Digging for kryptonite on this one way street
Only a man in a funny red sheet
Looking for special things inside of me
Inside of me
Inside me
Yeah, inside me
Inside of me

I’m only a man
In a funny red sheet
I’m only a man
Looking for a dream

I’m only a man
In a funny red sheet
And it’s not easy, hmmm, hmmm, hmmm...

Its not easy to be me

5.8.10

(Hampir) Semua Tentang Ekonomi

Memang betul, mata kuliah yang saya ambil di semester 4 hampir semua berhubungan dengan ekonomi. Oleh karena itu, banyak hitungan-hitungan dan rumus-rumus yang dipelajari di semester ini.

Secara keseluruhan, mata kuliah semester ini lebih berat dibanding semester sebelumnya. Namun, sejauh ini, saya berani menobatkan semester 4 sebagai semester ter-cool dalam hidup saya karena banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapat.

Mata kuliah itu adalah :

1. Agama dan Etika Islam
Ini adalah mata kuliah umum yang wajib diambil. Tentunya bagi mahasiswa pemeluk agama ini. Sesuai dengan judulnya, mata kuliah ini berisi materi-materi tentang Agama Islam. Di akhir semester, saya mendapat tugas menghafal ayat Al-Quran dan membuat makalah mengenai keilmuan masing-masing prodi yang dikaitkan dengan Islam.

2. Pancasila dan Kewarganegaraan
Ini juga mata kuliah umum yang wajib diambil. Kuliahnya berkisar tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. Disini juga disinggung mengenai etika, moral, dan sebagainya.

3. Pengantar Ekonomika Wilayah dan Kota
Mata kuliah hitungan. Inti dari mata kuliah ini adalah bagaimana memajukan perekonomian wilayah atau kota. Disini akan diajarkan mengenai cara mencari struktur ekonomi basis dan non-basis dengan berbagai rumus. Selain itu faktor-faktor yang memengaruhi perekonomian suatu wilayah dan kota juga dibahas pada mata kuliah ini.

4. Analisis Lokasi dan Pola Keruangan
Kalau mata kuliah yang satu ini bercerita tentang pemilihan lokasi. Baik lokasi industri maupun lokasi fasilitas umum dan fasilitas sosial. Ada beberapa cara untuk memilih lokasi agar dapat menghasilkan keuntungan yang optimal. Teori Von Thunen banyak dibahas disini.

5. Sistem Perumahan
Disini akan dipelajari segala sesuatu tentang perumahan. Mulai dari definisi, standar, cara menghitung kebutuhan akan perumahan, dan lain-lain. Tugas yang diberikan pun memberikan pengalaman yang berharga.


6. Perencanaan Infrastruktur dan Transportasi
Merencanakan infrastruktur dan transportasi tidaklah mudah. Mulai dari analisis kebutuhan, menghitung biaya optimal, hingga bermacam cara pembiayaan untuk membangun dan mengelola infrastruktur dan transportasi.

7. Metode Analisis Perencanaan II
Lanjutan dari mata kuliah Metode Analisis Perencanaan II ini masih membutuhkan program SPSS untuk mendukung pemahaman kita. Selain itu, akan ada program baru, yaitu TORA. Di kuliah ini akan diajarkan mengenai analisis pengambilan keputusan, analisis kualitatif, dsb.

8. Studio Proses Perencanaan
Nah, mata kuliah ini yang paling seru diantara yang lain di semester ini. Selama seminggu, saya dibebaskan dari perkuliahan di dalam kelas. Namun , sebagai gantinya, saya harus melakukan survei ke wilayah yang sudah ditentukan, yaitu Kabupaten Bekasi. Disana saya mencari tahu mengenai karakteristik industri kecil dan menengah.

---
Hari ini adalah H-4 menuju perkuliahan semester 5. Kartu Rencana Studi saya sudah disetujui oleh Dosen Wali. Semoga saya tidak salah memilih mata kuliah. Amiin. A for Everyone! :)

17.7.10

Menuju Generasi Adaptif dan Progresif di Abad 21


Menjadi generasi muda memiliki tantangan yang berbeda di setiap abad. Apabila kita mundur ke 100 tahun lalu, kira-kira di awal abad 20, bangsa Indonesia sedang disibukkan dengan penjajahan bangsa Belanda dan Jepang. Para pemuda-pemudi yang ada saat itu turut berjuang keras untuk melawan para penjajah. Di tahun-tahun itu berdiri organisasi pemuda yang memikirkan kepentingan rakyat luas untuk bisa merdeka dari penjajahan yang telah ada. Bahkan Soetomo yang kala itu berumur 20 tahun bisa mendirikan organisasi pergerakan Boedi Oetomo.
Pemikiran generasi muda kala itu sungguh mulia. Berfikir jangka panjang demi kemaslahatan rakyat Indonesia. Tak dapat dipungkiri bahwa generasi muda abad 20 kala itu dapat dinobatkan sebagai generasi nasionalis.
Hingga akhirnya kemerdekaan Indonesia dapat diperoleh di tahun 1945 pun berkat tangan-tangan para pejuang, yang dulunya merupakan generasi muda di awal abad 20. Kesadaran ingin lepas dari penjajahan tentu tak mungkin muncul secara tiba-tiba, tetapi terus dipupuk dari mulai menjadi seorang generasi muda. Diiringi pula dengan kesadaran bahwa dalam waktu 20-40 tahun mendatang, posisi pemimpin akan diisi oleh generasi muda saat itu.  
Mari kita kembali pada tahun 2010, awal abad 21, generasi muda Indonesia memiliki tantangan berbeda dari sebelumnya. Perkembangan teknologi yang telah maju pesat, era globalisasi, dan degradasi moral merupakan tantangan utama generasi muda abad 21.
Sesungguhnya, disadari atau tidak, tantangan-tantangan diatas juga merupakan penjajahan. Penjajahan terhadap pola pikir. Meskipun tidak menjajah secara fisik, tetapi tantangan tersebut menjajah pola pikir bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, sehingga dapat membuat bangsa ini kembali dalam keadaan terjajah. Tentunya jika tidak disikapi dengan baik.
Jika pada awal abad 20 generasi muda saat itu sadar untuk menentang penjajahan terhadap bangsa ini, maka tidak demikian yang terjadi dengan generasi muda saat ini. Mereka terlena dengan kenyataan bahwa bangsa Indonesia telah merdeka. Mereka belum memikirkan bahwa sesungguhnya bangsa Indonesia tidak cukup hanya sekedar merdeka. Namun, harus pula berprestasi dan menjadi negara maju. Terlebih dengan fakta bahwa Indonesia telah merdeka selama 65 tahun. Waktu yang seharusnya cukup untuk membuat Indonesia memiliki keadaan yang lebih baik dibanding yang ada saat ini.
Memang cukup terlambat bagi kita untuk menyadari bahwa kita sedang dalam keadaan terjajah. Namun, sebuah pepatah mengatakan bahwa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Inilah saatnya bagi kita, generasi muda, untuk menjawab tantangan abad 21 dengan menjadi generasi yang adaptif dan progresif. Sehingga diharapkan nantinya kita akan membawa Indonesia menuju perubahan ke arah yang lebih baik.
Adaptif berarti dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Yang perlu kita lakukan adalah mudah beradaptasi dengan segala keadaan, segala perubahan, dan segala pemikiran. Bukan berarti kita tidak berpendirian sehingga mudah terombang-ambing, tetapi kita harus memiliki pemikiran terbuka. Ambil hal-hal yang positif dan buang yang negatif. Sebagai contoh, dalam menggunakan teknologi, yang saat ini sudah berkembang menjadi amat canggih. Gunakanlah teknologi secara bijak untuk kepentingan-kepentingan yang berguna bagi bangsa ini. Jangan terlena menggunakan teknologi untuk sesuatu yang tidak berguna.
Progresif berarti memiliki arah menuju kemajuan. Setidaknya keinginan untuk maju menjadi bangsa yang lebih peduli terhadap negara ini sudah harus tertanam di jiwa setiap muda-mudi Indonesia. Akan lebih baik apabila keinginan tersebut diwujudkan dalam suatu bentuk nyat dengan berprestasi di bidang apapun.
Andai saja dua hal ini, adaptif dan progresif, dapat dimiliki oleh generasi muda saat ini, bukan tidak mungkin di pertengahan abad 21 nanti, nama Indonesia akan harum di dunia internasional. Semoga saat itu tidak hanya menjadi sebuah angan-angan belaka.